Kamis, 20 Maret 2025
Ocean Atlas Karya Seni Yang Menggambarkan Lautan Dunia
Ocean Atlas Karya Seni Yang Menggambarkan Lautan Dunia

Ocean Atlas Karya Seni Yang Menggambarkan Lautan Dunia

Ocean Atlas Karya Seni Yang Menggambarkan Lautan Dunia

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Ocean Atlas Karya Seni Yang Menggambarkan Lautan Dunia
Ocean Atlas Karya Seni Yang Menggambarkan Lautan Dunia

Ocean Atlas Adalah Sebuah Karya Seni Yang Monumental Yang Di Ciptakan Oleh Seniman Asal Bahama, Krista Kim. Kemudian karya ini menggambarkan sebuah patung raksasa. Yang memperlihatkan figur seorang wanita besar yang terbenam dalam laut seolah memeluk lautan dengan tubuhnya. Ocean Atlas di pasang di pantai di Bahama. Menjadikannya karya seni luar ruangan yang menakjubkan. Patung ini di rancang untuk menggambarkan hubungan mendalam antara manusia dan lautan. Serta menggugah kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan laut. 

Patung ini yang di buat dari material beton dan baja berdiri dengan tinggi sekitar 16 kaki lebih dari 4 meter. Dan memperlihatkan sosok wanita dengan tangan terbuka seolah menyambut atau merangkul lautan. Ocean Atlas juga mencerminkan pentingnya keberlanjutan dan perlindungan ekosistem laut. Sebuah pesan yang di sampaikan oleh seniman untuk menyoroti kerusakan yang di akibatkan oleh polusi laut dan perubahan iklim. Setiap detail patung ini mulai dari ekspresi wajah hingga posisi tubuh yang seolah tenggelam dalam air. Memberi kesan kedalaman dan koneksi yang kuat antara manusia dan alam.

Selain menjadi karya seni yang menawan juga berfungsi sebagai media edukasi yang efektif. Dengan ukurannya yang besar dan keberadaannya di tempat terbuka. Patung ini menjadi daya tarik wisata yang memberikan pesan yang kuat tentang pelestarian alam. Mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melindungi laut dan ekosistem yang ada di dalamnya. Agar generasi mendatang bisa menikmati keindahan dan kekayaan alam yang sama. Sebagai sebuah karya seni dan simbol pelestarian. Telah menjadi ikon yang menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap kelestarian lautan dunia.

Sejarah Pemasangan Ocean Atlas

Ocean Atlas adalah karya seni yang monumental yang pertama kali di pasang pada tahun 2014 di Bahama. Sebagai bagian dari inisiatif untuk meningkatkan kesadaran global tentang pelestarian lautan dan perubahan iklim. Di ciptakan oleh seniman asal Bahama, Krista Kim patung ini menggambarkan sosok seorang wanita besar yang hampir tenggelam dalam laut. Dengan tubuh yang seolah melambangkan hubungan yang kuat dan tak terpisahkan antara manusia dan samudra. Ocean Atlas bukan hanya sebuah patung tetapi juga sebuah pernyataan artistik. Yang menggugah perasaan tentang dampak perubahan iklim terhadap kehidupan laut. Seniman Krista Kim ingin menyampaikan pesan bahwa lautan yang merupakan sumber kehidupan bagi banyak spesies. Sedang terancam oleh aktivitas manusia terutama polusi dan pemanasan global.

Sejarah Pemasangan Ocean Atlas di Bahama bukanlah keputusan yang di ambil secara sembarangan. Lokasi patung ini di pilih dengan cermat di sepanjang pantai yang terkenal dengan keindahan alam lautnya. Patung ini di rancang dengan ukuran besar, sekitar 4 meter dan terbuat dari bahan yang kuat. Seperti beton dan baja untuk memastikan daya tahannya terhadap elemen laut. Keberadaan Ocean Atlas di pantai ini bertujuan untuk menarik perhatian publik. Baik itu warga lokal maupun wisatawan untuk merenungkan pentingnya keberlanjutan ekosistem laut. Dengan patung ini Krista Kim berharap dapat menginspirasi perubahan positif dalam cara kita melihat dan memperlakukan lautan.

Maka sejak di pasang telah menjadi simbol internasional yang kuat tentang upaya pelestarian alam. Karya ini telah menarik banyak perhatian media, seniman dan aktivis lingkungan di seluruh dunia. Sebagai karya seni yang dapat di nikmati oleh banyak orang. Ocean Atlas tidak hanya memperlihatkan keindahan fisik patung tersebut. Tetapi juga menjadi jembatan untuk dialog tentang pentingnya menjaga keberlanjutan laut. Dengan menghadirkan patung yang memancarkan pesan yang mendalam tentang ancaman yang di hadapi lautan. Ocean Atlas terus berfungsi sebagai pengingat bagi dunia tentang pentingnya pelestarian ekosistem laut untuk masa depan yang lebih baik.

Proses Pembuatan Patung Bawah Air

Proses Pembuatan Patung Bawah Air memerlukan teknik konstruksi yang sangat spesifik dan kompleks. Mengingat lokasi patung yang berada di dasar laut. Ocean Atlas yang di ciptakan oleh seniman Krista Kim. Di rancang menggunakan bahan yang tahan terhadap kondisi bawah air seperti beton dan baja. Patung ini di rancang untuk bertahan lama di bawah air. Sehingga bahan yang di pilih tidak hanya kuat. Tetapi juga tahan terhadap korosi akibat garam laut dan perubahan suhu yang ekstrim. Beton yang di gunakan dalam pembuatan patung ini mengandung bahan aditif khusus.

Untuk proses pembuatan tim konstruksi dan seniman menggunakan teknik pemodelan yang sangat cermat. Desain awal di buat dalam bentuk model 3D untuk memastikan proporsi dan detail patung yang akurat. Setelah desain selesai pembuatan patung di mulai dengan membentuk rangka baja yang kuat. Untuk memberikan struktur dan stabilitas pada patung. Kemudian beton di tuangkan di sekitar rangka baja. Membentuk sosok wanita besar yang menggambarkan hubungan manusia dengan lautan. Proses pengecoran beton di lakukan dengan hati-hati untuk menghindari adanya retakan. Atau ketidaksempurnaan yang dapat mempengaruhi daya tahan patung. 

Setelah patung selesai di bangun tahap terakhir adalah pemindahan dan pemasangan patung di lokasi bawah laut yang telah di pilih. Proses ini melibatkan pengangkatan patung raksasa ke lokasi yang tepat menggunakan peralatan angkat khusus. Patung Ocean Atlas di posisikan dengan hati-hati di dasar laut di Bahama. Tempat yang di rancang untuk memungkinkan pengunjung menyelam dan menikmati karya seni tersebut.

Siklus di Ocean Atlas

Siklus Di Ocean Atlas mencerminkan perjalanan hidup yang berlangsung secara terus-menerus antara manusia, alam dan lautan. Patung Ocean Atlas menggambarkan sosok seorang wanita yang hampir tenggelam dalam lautan. Dengan tubuh yang menggenggam laut seakan mencerminkan hubungan erat antara manusia dan lingkungan alam. Siklus ini berfungsi sebagai metafora dari kehidupan yang tidak pernah berhenti dan keterkaitan antara manusia dan alam semesta. Terutama dalam konteks perlindungan terhadap ekosistem laut yang terus-menerus terancam oleh kerusakan dan perubahan iklim. 

Siklus yang di gambarkan juga dapat di lihat dalam konteks ekosistem laut itu sendiri. Laut merupakan tempat kehidupan bagi berbagai organisme. Yang saling bergantung satu sama lain dalam rantai makanan yang rumit. Namun dengan adanya polusi, perburuan liar dan perubahan iklim siklus ini semakin terancam. Patung Ocean Atlas dengan posisi sosok wanita yang seolah tenggelam dalam air. Menggambarkan ancaman yang di hadapi lautan dan kehidupan di dalamnya. Siklus ini bukan hanya berbicara tentang kelangsungan hidup kehidupan laut. Tetapi juga tentang bagaimana manusia dapat mengubah pola perilaku. 

Maka dengan semakin banyak orang yang menyadari pentingnya menjaga lautan. Tercipta siklus positif di mana upaya konservasi dan perlindungan terhadap laut terus berkembang. Proyek-proyek seperti Ocean Atlas bukan hanya karya seni. Tetapi juga bagian dari gerakan global yang lebih besar untuk melestarikan alam. Melalui karya ini Krista Kim berharap dapat menginspirasi orang-orang untuk memahami betapa pentingnya siklus alam yang saling terhubung. Kemudian bagaimana setiap tindakan manusia memiliki dampak terhadap kelangsungan hidup lautan. Dan seluruh ekosistem yang berada di Sekitar Ocean Atlas.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait